DIGITAL OPINION PROGRAM MATA NAJWA EDISI “KURSI KOSONG” DI TWITTER

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat fungsi media sosial menjadi tempat untuk bertukar informasi dan pendapat. Twitter sebagai salah satu jejaring sosial yang diakses masyarakat Indonesia sebagai media informasi terkait fenomena yang kini sedang terjadi ialah adanya ketidaktanggapan pemerintah Indonesia dalam menanggapi pandemi Covid-19 yang menjadi sorotan media sehingga terjadi wawancara “Kursi Kosong”. Opini dari setiap pengguna Twitter tersebut dianalisis menggunakan teori Khalayak Kepala Batu dikembangkan oleh L.A. Richards (1936), Raymond Bauer (1964), dan Schramm and Robert (1977) berasumsi bahwa khalayak justru aktif dalam proses komunikasi politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukan Ruang publik sangat terbuka untuk individu yang mempunyai pemikiran kritis terkait isu fenomena “Kursi Kosong”. Individu yang aktif dan mempunyai pemikiran kritis semakin didukung dengan hadirnya media sosial Twitter. Hal ini sesuai dengan asumsi dari Teori Khalayak Kepala Batu, di mana khalayak dapat menyeleksi dan menyaring mana yang realitas dan hoax. Realitas politik yang demokratis itulah bangunan sistem politik. Sistem sosial itu selalu menggambarkan pemikiran-pemikiran dinamis yang tidak berpihak kepada pro dan kontra saja. Kesimpulan penelitian ini penggunaan media sosial sebagai tempat untuk beropini mengenai isu politik yang interaktif di Twitter.