MANAJEMEN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PETUGAS LAYANAN PUBLIK KEIMIGRASIAN
DOI:
https://doi.org/10.53856/bcomm.v4i2.239Keywords:
Manajemen Komunikasi, Konflik Antarbudaya, Komunikasi AntarbudayaAbstract
Penelitian ini mendeskripsikan praktik manajemen komunikasi yang dilakukan oleh petugas pelayanan paspor kepada pemohon paspor lansia dalam bingkai komunikasi antarbudaya. Hal ini dilakukan untuk menjadi jawaban dalam menangani potensi konflik antarbudaya yang mungkin terjadi antara petugas pelayanan paspor dengan pemohon paspor lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas layanan paspor mengembangkan praktik kesadaran diri dan manajemen diri (self-awareness dan self-management) yang berkaitan dengan latar belakang pendidikan serta tugas dan fungsi sebagai petugas layanan paspor. Aspek interpersonal diidentifikasi dengan pengembangan strategi komunikasi yang melibatkan komunikasi interaksional dan dialogis yang terjadi secara simultan, komunikasi empatik dan konvergensi komunikasi dalam bingkai akomodasi komunikasi. Aspek sosial mengungkapkan kesadaran petugas layanan paspor mengenai peran dan fungsi institusi terkait dalam produksi data dan dokumen kependudukan sehingga memudahkan pelayanan publik kepada masyarakat. Aspek kompetensi mengungkapkan bahwa strategi komunikasi dan kesdaran perlumya sinergi antar berbagai institusi termasuk institusi imigrasi dalam menekan berbagai konflik antarbudaya yang mungkin terjadi antara pertugas layanan publik (termasuk layanan keimigrasian) dengan pengguna layanan publik (termasuk pemohon paspor lansia).
Downloads
References
Akbari, T. P., & Lubis, E. E. (2016). Pola Komunikasi Pencari Suaka Asal Afghanistan dalam Berinteraksi di Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa, 3(1), 1–15.
Astuti, N. P., Arif, E., & Ningroem, E. R. (2019). Memahami Dialeksi Konflik Kerja dan Pengalaman Komunikasi Karyawan dalam Proses Resolusi Konflik di Kantor Imigrasi Padang. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 9(1), 297–313.
Devito, J. A. (1997). Komunikasi Antarmanusia. Professional Books.
Hasanah, H. (2016). Teknik Teknik Observasi Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial. Jurnal At-Taqaddum, 8(1), 21–46.
Kaye, M. (1994). Communication Management. Pretince Hall.
Mulyana, D., & Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Oblinger, D., & Oblinger, J. (2005). Is It Age or IT: First Steps Toward Understanding the Net Generation. In Educating the Net Generation (pp. 1–20). EDUCAUSE.
Rustan, A. S., & Hakki, N. (2017). Pengantar Ilmu Komunikasi. Deepublish Publisher.
Sunarwinadi, I. R. (1999). Mengusut Benang Kusut Konflik Antarbudaya di Indonesia. Universitas Indonesia.
Tubbs, S. L., & Moss, S. (2008). Human Communication : Prinsip-prinsip Dasar. PT. Remaja Rosdakarya.
West, R., & Turner, L. H. (2017). Pengantar Teori Komunikasi (fifth edit). Salemba Humanika.
Widiastuti, T. (2011). Analisis Framing Konflik Antarbudaya di Media. Journal Communication Spectrum, 1(2), 147–170.
Yozani, R. E., Wirman, W., & Handoko, T. (2021). Fenomena Komunikasi Imigran Ilegal Afganistan di Rumah Detensi Imigrasi Kota Pekanbaru. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 23–40.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Leo Susanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.