SELF DISCLOSURE REMAJA MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS KEPADA ORANG TUA DALAM MENENTUKAN KARIR

Authors

  • Haydar Walid Aziem Ramadhon Universitas Gunadarma
  • Ramita Hapsari Akademi Komunikasi Media Radio & Televisi Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.53856/bcomm.v5i2.332

Keywords:

Orang tua, Perencanaan Karir, Quarter Life Crisis, Remaja, Self-Disclosure

Abstract

Kehidupan seseorang adalah fase yang disebut dengan masa transisi remaja menuju dewasa. Fase ini dapat disebut juga dengan quarter life crisis yaitu masa yang dihinggapi dengan keragu-raguan, banyak pertanyaan yang dipertanyakan, mencari identitas diri sebagai pertanda stress menuju titik dewasa, menyebabkan individu pada usia ini rentan terkena stress. Salah satu bentuk dukungan orang tua kepada anak adalah komunikasi yang bersifat positif dan terbuka. Komunikasi yang efektif diantara orang tua dengan anak dalam usia remaja sangat penting mengingat usia remaja (Emerging Adulthood) merupakan tahap usia dalam pertumbuhan yang mengarah pada proses pembentukan aktualisasi diri yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana self disclosure remaja saat mengalami quarter life crisis kepada orang tua dalam menentukan perencanaan karir. Penelitian ini menggunakan Teori Johari Window dan Teori Logika Pesan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan metode yang diusung dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan paradigm Konstruktivisme. Unit analisis adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma. Kesimpulan serta hasil penelitian yang diperoleh bahwa secara keseluruhan, mayoritas dari para informan dapat dengan baik bercerita mengenai isi hati atau perasaan informan selama fase quarter life crisis dan melakukan keterbukaan diri kepada orang tua mereka masing-masing perihal dalam menentukan perencanaan karir. Namun disamping itu, terdapat juga informan yang pada akhirnya cenderung memilih jalan untuk menutup adanya keterbukaan diri kepada orang tuanya yang disertai dengan faktor dan pertimbangannya masing-masing.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiputra, S. (2015). Penggunaan Teknik Modeling terhadap Perencanaan Karir Siswa. Jurnal Fokus Konseling, 1(1).

Agustin, I. (2012). Terapi dengan Pendekatan Solution-focused pada Individu yang Mengalami Quarterlife Crisis [Universitas Indonesia]. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20300702-T30360-Inayah%20Agustin.pdf

Ardhiani, O., Harsanti, I., & Fitriani, R. (2023). POTRET DIRI (SELFIE) DI INSTAGRAM: KONTRIBUSI MEDIATED-SELF DISCLOSURE PADA HARGA DIRI REMAJA PENGGUNA INSTAGRAM. BroadComm, 5(1), 1–13. https://doi.org/10.53856/bcomm.v5i1.246

Aswandy, A. (2020). Peran Komunikasi Keluarga dalam Pembentukan Sikap Sosial Remaja di Desa Marioritengnga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng [IAIN Parepare]. http://repository.iainpare.ac.id/1987/1/15.3200.014.pdf

Budyatna, & Ganiem, L. M. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi. Kencana.

Byock, S. D. (2015). The Inner World of the First Half of Life: Analytical Psychology’s dan implikasinya bagi konseling. . Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33(1), 95–112.

DeVito, J. A. (2007). The Interpersonal Communication Book (11th ed.). Pearson International Inc.

Devito, J. A. (2015). The Interpersonal Communication Book. Pearson Education.inc.

Fischer, K. (2008). Ramen noodles, rent and resumes: An after-college guide to life. SuperCollege LLC.

Floyd, K. (2009). Interpersonal Coomunication The Whole Story. McGraw Hill.

Gainau, M. B. (2009). KETERBUKAAN DIRI (SELF DISCLOSURE) SISWA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN IMPLIKASINYA BAGI KONSELING. Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33(1).

Hestari, K. (2020). Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Berorganisasi dan Tidak Berorganisasi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Hidayat, Dasrun. (2012). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Graha Ilmu.

Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Kencana Prenada Media Group.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Kencana Prenadamedia Group.

Nurdifa, A. R. (2020, May 2). Survei: 5 Hal Paling Dicemaskan saat Quarter Life . Https://Gensindo.Sindonews.Com. https://gensindo.sindonews.com/read/14429/700/survei-5-hal-paling-dicemaskan-saat-quarter- life-crisis-1588370747?showpage=all

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. S. (2009). Human development (Psikologi Perkembangan) (Edisi 10). Salemba Humanika.

Prihantoro, E. (2013). Analisis Wacana Pemberitaan Selebriti pada Media Online. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil).

Robinson, O. C. (2015). Emerging Adulthood, Early Adulthood and Quarterlife Crisis: Updating Erikson for the 21st Century. Rotledge.

Serbes, M., & Albay, M. (2017). Importance of Career Planning and Development in Education. International Journal of Social Sciences & Educational Studies, 4(2). https://doi.org/10.23918/ijsses.v4i2sip149

Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.

Sujudi, A. M., & Ginting, B. (2020). Quarter life Crisis di Masa Pandemi Covid-19 pada Mahasiswa Semester Akhir. Jurnal Pendidikan Antropologi, 2(2), 105–112.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi Sosial (12th ed.). Kencana.

West, R., & Turner, L. H. (2008). Understanding Interpersonal Communication Making Choices in Changing Times. WadSorth.

Winkel, W. S., & Hastuti, M. M. Sri. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (7th ed.). Media Abadi.

Wood, J. T. (2012). Interpersonal Communication: Everyday Encounters (Eight edit). University of North Carolina.

Downloads

Published

01-10-2023

Issue

Section

Articles

How to Cite

SELF DISCLOSURE REMAJA MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS KEPADA ORANG TUA DALAM MENENTUKAN KARIR. (2023). BroadComm, 5(2), 25-39. https://doi.org/10.53856/bcomm.v5i2.332

Similar Articles

1-10 of 31

You may also start an advanced similarity search for this article.