EKSISTENSI ANAK MUDA PADA FENOMENA TREND THRIFTING DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.53856/bcomm.v5i1.253Keywords:
Eksistensi, Trend Thrifting, Anak Muda, Identitas Sosial, KonstruktivisAbstract
Dewasa ini perkembangan trend fashion semakin berkembang, dengan begitu banyak masyarakat yang mencari model fashion mereka sendiri, salah satunya adalah lewat thrifting yang merupakan kegiatan berbelanja barang bekas seperti jual beli pakaian bekas, sepatu, perkakas, peralatan dapur, dan produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksistensi Anak Muda Pada Fenomena Trend Thrifting Dalam Pembentukan Identitas Sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan konstruktivis, dan berlandaskan pada teor Identitas Sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi dengan anak muda yang gemar berburu pakaian bekas di Pasar Pakaian Bekas Panorama Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan jika thrifting merupakan trend kegiatan berbelanja pakaian bekas yang sedang diminati oleh anak muda zaman sekarang. Selain harganya murah, karena dengan mengikuti trend thrifting tersebut anak muda dapat menemukan model fashion mereka sendiri seperti gaya yang terlihat vintage dan rare. Thrifting saat ini telah menjadi budaya populer yang diminati banyak kalangan, dan bagi mereka pakaian bukan hanya dipandang sebagai sandang saja, melainkan representasi dari diri seseorang, karena dengan berbusanalah seseorang dapat mengekspresikan dirinya.
Downloads
References
Bardhi, F. (2003). Thrill Of The Hunt: Thrift Shopping For Pleasure. Advances in Consumer Research, 30(1), 375–376.
Chaniago, R. H., & Basri, F. K. H. (2011). Budaya Populer dan Komunikasi: Impak Kumpulan Slank Terhadap Slankers di Indonesia. Jurnal Komunikasi, Malaysian Journal of Communication, 27(1), 91-100.
Firdaus, G., Budiati, A. C., & Nurhadi. (2015). Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sosial Mahasiswa FKIP UNS. Sosialitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sosiologi Antropologi, 8(1), 1–18.
Gafara, G. (2019). A Brief History of Thrifting. USS Feed. https://ussfeed.com/a-brief-history-of-thrifting/
Hogg, M. A., & Reid, S. A. (2006). Social Identity, Self-Categorization, and the Communication of Group Norms. Communication Theory, 16(1), 7–30.
Latha, M. (2014). First Impressions: A Study of Non-Verbal Communication. Frontiers of Language and Teaching, 5(1), 160–163.
Lestari, S. B. (2014). Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sosial di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Pengembangan Humaniora, 14(3), 225–238.
Liliweri, A. (2003). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Lkis Pelangi Aksara.
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2015). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research and Evaluation Methods 3rd Edition. Thousands Oaks.
Prabaswari, G. A. Y., Punia, I. N., & Aditya, A. K. (2020). Produksi Risiko Industri Fast Fashion dalam Fenomena Thrifting di Kota Denpasar . Jurnal Ilmiah Sosiologi (SOROT), 1(1), 1–9.
Rogers, M. F. (2009). Barbie Culture: Ikon Budaya Konsumerisme. Relief.
ScarfMedia. (2020, November 8). Ternyata Thrifting Memiliki Manfaat untuk Lingkungan. Scmedia.Id. https://www.scmedia.id/2020/11/ternyata-thrifting-memiliki-manfaat-untuk-lingkungan/
Wardana, I. R. Y., & Demartoto, A. (2017). Representasi Budaya Populer dalam Mengkonsumsi Produk Fashion Bermerk (Studi Fenomenologi pada Mahasiswa di Kota Surakarta). Jurnal Sosiologi DILEMA, 32(2), 43–51.
West, R., & Turner, L. H. (2017). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanika.
Zelviona, J. (2023). Kompasiana. Fashion Ala Korea Sebagai Bentuk Budaya Populer. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/jeniazelviona/63b801a34addee62bb3dfe82/fashion-ala-korea-sebagai-bentuk-budaya-populer
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nada Nur Sella, Emilianshah Banowo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.